Bulan Ramadan selalu menjadi ajang
untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Tidak jarang, Panti Asuha menjadi tempat
yang paling ramai dikunjungi. Baik sekadar berbagi dana, mengajaknya berbuka
bersama dan kegiatan lainnya yang mengarah para pemburuan pahala di bulan suci
Ramadan.
Antara iba, nggak tega melihat anak-anak dan para orang tua ditelantarkan, dan kesal ingin marah pada mereka yang dengan sengaja meninggalkan, apapun itu alasannya. Semoga ini bisa jadi pelajaran untuk kita semua ya teman-teman.
Kemarin malam, saya mendapat
kesempatan untuk mengikuti kegiatan tim @mudahberbagi.id untuk mengunjungi
Yayasan Peduli Kasih KNDJH di kawasan Kedungkandang, Kota Malang. Sebelumnya,
tim hendak berbagi makan sahur/ buka puasa gratis dengan mengantarkan ke pasar
dan tempat-tempat umum lainnya seperti kegiatan rutin yang biasa dilakukan.
Namun, beberapa hari sebelum
memesan catering, salah satu anggota melihat thread di twitter yang
menyatakan bahka Yayasan Peduli Kasih KNDJH sedang membutuhkan banyak biaya. Akhirnya,
tim melakukan riset terhadap kebutuhan mereka dan memutuskan untuk membagi
sebagian kecil yang dimiliki untuk Yayasan KNDJH.
KNDJH merupakan akronim dari Kisah
Nyata dan Jeritan Hati. Ibu Mifta, sang penggagas yayasan dahulu pernah membuat
buku yang berkisah tentang anak-anak terlantar ini berjudul KNDJH, yang
kemudian dijadikannya nama untuk panti asuhan yang dikelolanya secara konsisten sejak tahun 2010 lalu. Mereka yang ada
disini adalah anak-anak yang disia-siakan oleh orangtuanya.
Ada yang ibunya kabur setelah melahirkan anaknya di bidan, ada yang sengaja ditinggalkan di jalanan. Ibu Mifta pernah benar-benar kesal, karena beliau pernah menemukan bayi dalam keadaan sekarat, hamper meninggal dunia. Beliau begitu menyesali perlakuan orangtua yang begitu kurang ajar dan tidak bersyukur dengan karunia berupa anak yang Tuhan berikan.
Ada yang ibunya kabur setelah melahirkan anaknya di bidan, ada yang sengaja ditinggalkan di jalanan. Ibu Mifta pernah benar-benar kesal, karena beliau pernah menemukan bayi dalam keadaan sekarat, hamper meninggal dunia. Beliau begitu menyesali perlakuan orangtua yang begitu kurang ajar dan tidak bersyukur dengan karunia berupa anak yang Tuhan berikan.
Selain anak-anak dan balita,
Yayasan KNDJH juga merawat orang tua terlantar (Panti Jompo). Saat ini, ada
setidaknya 8 orang tua yang dirawat oleh Ibu Mifta dan para tetangga
disekitarnya. Walau belum memiliki donator tetap, namun orang-orang baik selalu
datang silih berganti memberikan bantuan untuk Yayasan KNDJH. Ibu Mifta
menyebutnya “rejekine arek-arek mesti onok ae”, yang artinya “rezekinya
anak-anak selalu ada saja.”
Bersama tim @mudahberbagi, saya datang dan melihat langsung para balita tidur dan bermain-main. Adapun para nenek berbaring di kasurnya masing-masing dengan wajah yang berseri-seri ketika kami datang menghampiri lebih dekat.
Mas Jalil bersama Alif, salah seorang balita yang ditinggalkan Ibunya. |
Bersama tim @mudahberbagi, saya datang dan melihat langsung para balita tidur dan bermain-main. Adapun para nenek berbaring di kasurnya masing-masing dengan wajah yang berseri-seri ketika kami datang menghampiri lebih dekat.
Antara iba, nggak tega melihat anak-anak dan para orang tua ditelantarkan, dan kesal ingin marah pada mereka yang dengan sengaja meninggalkan, apapun itu alasannya. Semoga ini bisa jadi pelajaran untuk kita semua ya teman-teman.
Bersama Ibu Mifta (penggagas) dan Adik Anindita (anak asuh). |
Ada banyak cara untuk bersedekah,
tidak harus ke Panti Asuhan. Tapi kalau teman-teman juga ingin berbagi dengan
Yayasan KNDJH, teman-teman bisa langsung transfer ke rekening Bank Mandiri:
14400-16144211 atas nama Yayasan Peduli Kasih KNDJH, atau bisa juga datang
langsung ke Jl.
Muharto Gang 5B RT. 03 RW 10 No.36, Kotalama, Kec. Kedungkandang, Kota Malang,
Jawa Timur 65136. Selain itu, teman-teman
juga bisa menitipkan di @mudahberbagi.id untuk dikelola dan insya Allah
diberikan pada mereka yang membutuhkan.
Keep shining and cheer up!
Keep shining and cheer up!
Komentar
Posting Komentar