Myeongdong Street Food |
Buatku, pergi ke suatu daerah baru itu wajib hukumnya buat cari jajan pasarnya. Salah satu alasanku adalah biar kita bisa berkomunikasi langsung dengan orang lokalnya. Ya walaupun sesekali kita harus merasakan missed communication karena sama-sama nggak paham dengan bahasa lawan bicara.
Tapi nyatanya sih, sejauh penglihatanku selama jalan di korea kemarin, kayaknya orang di pasar lebih jago bahasa inggris daripada SPG di mall. Hihihi.
Jadi, Myeongdong street market adalah sebuah shopping center tradisional yang mirip sama pasar malam. Ada banyak toko-toko baju dan kosmetik. Di ruas-ruas jalannya dipenuhi pedagang kaki lima. Nggak ada kendaraan bermotor masuk ke distrik itu, semuanya berjalan kaki. Menyenangkan.
Cara datang kesana gampang banget karena rute di stasiun udah jelas terpampang. Kali ini, aku mulai dari Hongik University Station. Cukup mencari kereta api tujuan Stasiun Euljiro 1 tanpa transit. Kurang lebih 10 menit kita akan sampai di stasiun tujuan. Cari jalan keluar sampai ketemuLotte Duty Free (shopping center). Terus, lanjut lagi jalan kaki di pinggir Lotte Duty Freesampai ketemu Myeongdong Street Market di sisi kiri.
Kalau udah nemu tangga ke bawah tanah, langsung turun dan ikuti jalurnya saja. Nggak usah takut nyasar, banyak banget orang yang lewat dan berjualan di bawah tanah.Insya Allah aman. Setelah keluar dari jalan bawah tanah, artinya kamu udah sampai di Myeong-dong street market. Horeee!!
Di Myeong-dong, kita akan langsung disambut banyak pedagang yang saling teriak bersahutan mempromosikan dagangannya. Jujur, dari sekian banyak pedagang, mulai dari pakaian dan segala pernak pernik korea, aku terus berusaha buat cari hottang (hotdog kentang) yang jadi salah satu jajan pasar korea terlaris dan terkenal diYouTube. Sayangnya, susah banget cari hottang disini. Heran juga, padahal aku udah pasang mata dari awal. Tapi masih nggak ketemu juga. Sedih.
Ada banyak macam jajanan disini. Tapi, karena aku muslim, aku harus hati-hati karena banyak banget makanan yang mengandung babi. Salah satunya dumpling. Saking tergodanya sama bentuk dan aromanya, aku jadi nggak kuat sendiri. Sampai semua gerai yang jual dumpling aku tanya "is it pork?", Karena berharap ada yang jual chicken dumpling. Tapi gagal. Hmm.
Nyerah nggak nemu dumpling halal, aku pilih jajan yang ada gambar ayam di rombongnya, atau memang aku yakin pasti itu bukan babi.
Akhirnya, aku jatuh hati sama baked cheese.
Dari judulnya aja udah bikin ngiler! Baked cheese ini bisa dibilang sate keju yang di mixsama taeppoki. Satenya dipanggang dan dikasih kucuran milk sauce atau susu kental manis. Satu tusuk harganya KRW 3000. Rasanya jangan ditanya! Enak dan unik banget. Kalau kamu termasuk tikus-tikus pecinta keju kayak aku. Kamu wajib cobain baked cheese. Kejunya nggak mencair dan kenyal. Rasa asinnya keju, dicampur manisnya milk saucebenar-benar pas dan nggak enek.
Akhirnya, aku jatuh hati sama baked cheese.
The delicious baked cheese. |
Dari judulnya aja udah bikin ngiler! Baked cheese ini bisa dibilang sate keju yang di mixsama taeppoki. Satenya dipanggang dan dikasih kucuran milk sauce atau susu kental manis. Satu tusuk harganya KRW 3000. Rasanya jangan ditanya! Enak dan unik banget. Kalau kamu termasuk tikus-tikus pecinta keju kayak aku. Kamu wajib cobain baked cheese. Kejunya nggak mencair dan kenyal. Rasa asinnya keju, dicampur manisnya milk saucebenar-benar pas dan nggak enek.
Selain itu, aku juga cobain Chicken Taeppoki.
Chicken Taeppoki. |
Sering banget
ketemu makanan dicampur taeppoki di korea. Ayam dan Taeppoki-nya digoreng
massal dengan bumbu teriyaki. Satubowl Chicken Taeppokiharganya
KRW 5000. Kalau kataku sih rasanya nggak beda jauh sama Koloke, cuma yang ini
sausnya teriyaki dan dicampur taeppoki, kalau Koloke pakai saus asam manis.
FYI, yang jual ganteng banget!! Layak juga dicoba, hehehe.
Nggak cuma itu, aku juga cobain satu makanan yang rasanya mirip martabak. Nggak ada nama internasional di rombongnya, pas aku tanya ke pedagangnya, kita berdua malah gagal paham. Kan aku bingung juga, hehe. Bentuknya bulat kecil agak pipih, dipanggang massal diatas wajan besar. Cara penyajiannya dibelah jadi 2 dan di masukkan dalam cup kecil. Ada beberapa varian rasa loh! Dan salah satu yang aku pilih adalah vegetable + melted cheese. Aku nggak tau apa semua makanan yang aku cobain benar-benar enak, atau karena kelaparan, atau karena suasananya yang mendukung. Yang jelas, vegetable and melted cheese ini berhasil bikin aku kangen Myeongdong!
Dalgona (Permen Gula Merah Korea) |
Last, aku cobain satu jajanan yang kayaknya tradisional banget. Yang jual nenek-nenek dan sejauh aku jalan-jalan, cuma ada 1 yang jualan jajan ini disana. Teksturnya krispi, rasanya manis banget dan ada pahitnya di ujung. Mirip karamel gula merah. Gulali ini harganya KRW 1000. Buat aku sih kemanisan, tapi aku yakin, kalau kalian jadi aku, kalian juga akan tetap beli buat bantu nenek yang jual. Iya dong? Jadi kalau kalian mampir ke Myeongdong dan kebetulan ketemu, boleh deh berbagi rejeki untuk orang yang masih mau berusaha mencari nafkah dengan nggak mengemis.
Eh iya, bagusnya di Myeongdong ini, setiap kali kita selesai jajan di satu tempat dan bawa cup kosong, pedagang lain pasti akan langsung ambil cup itu dan dibuang ke tempat sampah mereka. Wah, coba kalau di Indonesia sistemnya gitu juga ya. Terharu deh pasti. Semoga suatu hari bisa! Hehehe.
Jadi gimana? Udah siap ketemu oppa-oppa di Myeongdong belum?
Ya lord, malem-malem liat ginian jadi ngiler:(
BalasHapusBtw sayang banget makanan yg keliatannya enak tapi ternyata nggak halal
Tp suka kan u sm yg ga halal wkwk
Hapus