Commuter Line (KRL) di Jabodetabek |
Kamis petang,
tanggal 8 Februari 2018 aku berangkat dari Malang ke Jakarta. Seperti biasa,
aku pilih kereta favoritku (read: yang
paling murah) untuk rute kesana, Matarmaja! Capeknya naik Matarmaja itu sampai
jadi hobi dan kerinduan buat aku. Mulai dari jarak duduk antar bangkunya yang
nggak wajar, tegapnya kursi juga ngalah-ngalahin anak paskibra, sampai lamanya
perjalanan 16 jam udah jadi makanan sehari-hari. Kaki, tangan dan pundakku
selalu kram dan mau copot, tapi ya dikuatin aja. Mau hemat ya harus rela
bersusah payah! Prinsip jalan-jalanku emang jangan sampai bangkrut dijalan,
asal senang! Selama aku mampunya bayar yang murah, ya aku nggak bakal pilih
yang mahal. Sumpah deh! Itung-itung buat investasi jalan-jalan selanjutnya.
Tujuanku kali
ini adalah J-Hotel Tangerang. Sebuah hotel di Cengkareng dekat Bandara
Soekarno- Hatta. Untuk menuju kesana, sejauh rute terhemat dan nggak ribet yang
sempat aku cek adalah dengan naik KRL (Kereta Rel Listrik) atau Commuter Line. Aku naik KRL dari Stasiun
Pasar Senen yang jadi pemberhentian akhir dari Malang. Setelah beli tiket KRL
jurusan Tangerang, aku masuk lagi dan nunggu di Peron jurusan Duri.
Kereta
datang, aku masuk. Sampai di announce
bahwa saat ini kami ada di Stasiun Duri, aku bersiap dan pindah KRL menuju
Tangerang Kota. Disini, kita nggak perlu beli tiket lagi. Cukup pakai tiket
yang kita beli di awal tadi aja.
Stasiun Tangerang |
Sampai di
Tangerang, aku langsung keluar. Berniat nggak makan, tapi ternyata ada siomay
nangkring. Sebagai pecinta makanan gerobak, aku nggak mau menyia-nyiakan
kesempatan untuk makan dong (alasan banget). Selain itu, seminggu yang lalu aku
sempat nonton film Dilan 1990 dan lihat adegan Milea lahap banget makan siomay
di kantin. Alhasil, aku kepengennya pakai banget.
Ini adalah
pertama kalinya aku ke Tangerang kota, biasanya pasti ke Tangerang Selatan dan
nginep di kos Fiska, adek kelasku. Sekali-kalilah aku melepaskan Tangsel, BSD
dan kos Fiska. Hehe.
My first impression in Tangerang was so
unique! Jabodetabek emang aneh-aneh aja.
Sewaktu aku mau beli minum di Alfam*rt
dekat Stasiun, ada seorang ibu yang sebenarnya nggak nampak seperti pengemis.
Memang bajunya nggak glamour kaya Syahrini, tapi ya nggak cocok juga kalau buat
ngemis. Lebih gembel bajuku dari Ibunya, sumpah! Terus, aku lihat ibu itu
usahanya minta-minta sampai masuk kedalam Alfam*rt! Nyamperin orang satu-satu
yang lagi di kasir dan milih-milih belanjaan. Salut!
Setelah beli
minum di Alfam*rt dan makan siomay dekat stasiun Tangerang, aku segera order
taksi online untuk beralih ke J
Hotel. Ongkos taksi online dari Stasiun
Tangerang ke J-Hotel adalah Rp. 50ribu. Cukup hemat kalau pergi bareng-bareng
sama teman. Sebenarnya, ada banyak hotel yang berdampingan dengan J Hotel, ada Swiss Bell dan beberapa hotel keren
lainnya. Nggak perlu dijelaskan dong kenapa aku pilih J Hotel?
Terus,
hotelnya nyaman nggak?
Segera di
next post!
See u!
Komentar
Posting Komentar