Pastry Corner - J Hotel Tangerang |
Sekarang aku
udah berdiri di depan J Hotel yang ada di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.
Kenapa nggak di dekat Universitas Brawijaya ya? Halah maafkan guyonan segmented!
Nggak lama
setelah aku keluar dari taksi online yang membawaku kesini, seorang bell boy nyemperin dan dengan sigap
bawain koperku. Duh sungkan aku, kalau aku nggak jadi nginep disini lak sampean rugi, mas? Hehehe. Aku loh
nggak apa-apa bawa sendiri. Strong.
Kalau untuk hotel-hotel
di Jabodetabek, terlebih di dekat bandara, aku cenderung mengkategorikannya
sebagai hotel bisnis. Hotelnya standard
aja. Lobby-nya bersih dan rapi, ada
beberapa Bapak-bapak duduk disana. Lah terus? Aku langsung menuju resepsionis
dan mengambil kunci. Harga termurahnya nggak begitu mahal, sekitar Rp.
350ribu-an/malamnya. Kalau aku sih jelas pesan yang itu. Murah.
Salah satu room di J - Hotel |
Kamarnya
terlihat nyaman. Ada 1 double bed dengan sprei warna putih dan sedikit ornamen
batik berwarna oranye. Manis banget kaya yang mau bobok.
Fasilitas
standard lainnya adalah air mineral dan coffee
and tea yang tersedia diatas meja.
Aku suka design lemarinya. Dia nempel dengan
kamar mandi. Kalau pintu kamar mandi ditutup, otomatis lemari akan terbuka dan
sebaliknya. Cantik. Di dalam kamar mandi pastinya sudah disediakan toiletries lengkap dengan handuknya.
Jadi kamu nggak perlu bawa handuk ukuran besar kalau liburan. Cukup face towel
yang bisa dijadikan handuk cadangan kalau menginap di homestay, hostel atau sejenisnya yang nggak menyediakan fasilitas handuk.
Sayangnya,
air disana nggak enak. Kayak terlalu banyak kaporit! Aku sampai ngerasa nggak
nyaman dengan bau yang menempel di badanku ini. Eh, ada lagi yang aneh,
closet-nya kan ada di dekat wastafel. Terus aku baru sadar, loh kok hand shower-nya dipasang sebelah kiri
sih? Kan jadinya susah kalau mau dipakai sebagaimana mestinya. Maksudku, kalau
dia letaknya disebelah kanan kan enak. Tangan kanan ambil hand shower, tangan kiri melakukan tugasnya. Nah kalau kebalik gini
artinyaaa? Artikan sendiri coba! Hahaha.
Sewajarnya
hotel bisnis, nggak akan ditemukan kolam renang disini. Jadi kalau mau berenang
ya ke Waterboom aja. Waduh, garing!
Selama aku
tinggal disini, cukup nyaman rasanya. Pelayanannya nggak buruk, bell boy-nya selalu baik sih. Tapi
kayaknya, yang kerja di hotel pasti ada standard hospitality, jadinya ya baik-baik gitu. Nggak kayak Pak Suripto.
Hwaa masih ke Dilan-dilanan banget. Buat yang nggak tau, Pak Suripto ini adalah
pemeran guru yang jahat di Film Dilan 1990. Udah ya, jangan dipikir!
Aku istirahat
cukup lama. Malam harinya, aku ssempatkan beli indomie dan super bubur untuk
cadangan makanan selama jalan-jalan, siapa tahu kelaparan disana dan susah
bertemu makanan halal. Takut lapar.
Breakfast di J Hotel adalah standar menu bufe,
mulai Sup Kimlo, Nasi Goreng, Nasi Putih, Bihun Goreng, Ayam Kalasan, Beef, dan
sejenis Koloke tapi bukan. Nasi Gorengnya di mix dengan kismis dan kacang mede.
Aku sih ngga suka kismis, jadi ya nggak di makan.
Deretan pilihan
menu non-nasi juga ada. Banyak. Ada sereal, pudding, roti tawar lengkap dengan
selainya, pancake, sampai croissant
dan roti-roti manis lainnya. Buah dan jus juga lengkap berjajar cantik di
showcase pendingin. Ajiiibbb. Aku coba satu per satu dong pastinya! Rasanya
nggak begitu spesial untuk menu bufe. Nilainya 6/10, biasa aja. Tapi untuk menu
selain bufe, semuanya nikmat!
Apakah ini recommended? Tentu pilihan dan prioritas
masing-masing orang berbeda ya! Kalau aku sih oke aja dengan semua fasilitas yang
ada. Menurutku, J Hotel nggak buruk. Cukup aja buat ditinggali, apalagi
cuma transit untuk menunggu pesawat di Bandara Soekarno-Hatta. Sekali-sekali
lah bobok hotel kalau nunggu pesawat. Masa iya seumur hidup bobok di bandara
terus. Sakit pinggang, atuh!
Jangan
khawatir, nanti kalau ada waktu dan budget, aku cari lagi penginapan lain yang
bisa kalian jadikan pilihan dengan harga backpacker
yang fasilitasnya keren. Doain sehat dan banyak rejeki aja terus! Hehe.
Mau sharing?
Sini di kolom komentar.
Komentar
Posting Komentar