BALADA Ge Pamungkas di Susah Sinyal StandUp Comedy Show

Sedih banget!
Lagi-lagi netizen termakan kabar yang kontroversial.
Kenapa yang seperti ini nggak kelar-kelar?

Perlu ditegaskan sebelum berlanjut. Saya menulis postingan ini bukan untuk dibaca, tapi untuk dipahami konsep persatuannya, konsep yang selama ini dengan bangga kita junjung bersama sebagai warga negara Indonesia yang katanya Bhineka Tunggal Ika.

Let me tell you first! Stand Up Comedy: Susah Sinyal digelar secara off air. Mereka yang bisa menonton show tersebut adalah orang-orang yang rela membayar sejumlah uang dan datang ke beberapa titik lokasi show yang ditentukan. Selain show off air, ada juga DVD yang diberikan secara gratis untuk orang-orang yang membeli presale tiket film Susah Sinyal (disini ada beberapa bagian yang di sensor) di bioskop-bioskop tertentu juga. Ketiga, kalau nggak salah, ada juga yang tayang di TV, tapi sensornya sudah sangat maksimal sampai beberapa jokes yang memang tidak boleh ditayangkan di TV sengaja di potong. Saya merasa pembajakan alias penyebaran potongan show Ge Pamungkas terjadi di poin satu atau dua.  Karena cuplikan video yang sekarang tersebar dan dihujat tersebut, sama sekali tidak ada di TV.

Jujur, saya sangat menyayangkan orang-orang yang ngakunya suka nonton stand up comedy, atau sengaja meluangkan uang tapi bukan untuk benar-benar menghargai suatu karya. Apa iya tujuan kita nonton stand up comedy ini cuma untuk mencari kesalahan komika dan menghujatnya habis-habisan? Yang paling menyedihkan adalah melihat orang yang nggak tahu apa-apa ikutan nge-post atau komentar yang menyudutkan Ge juga.

Sayangnya, orang-orang yang sengaja memprovokasi seringkali memotong video-nya dibagian tertentu, bukan video lengkap dengan Set-up atau kalimat pembangun sebelum Punchline.

Dari materi tersebut, sepemahaman saya adalah Ge sedang mengkritik kita yang seringkali menjadikan agama atau ras lain sebagai minoritas.

Dari kalimat "Dulu, kalau Jakarta banjir netizen bilang ini salah Ahok." Artinya adalah banyak pengguna internet yang mengartikan bahwa Ahok bersalah atas banjir jakarta. Kemudian selanjutnya, "Sekarang, kalau jakarta banjir bilangnya ini adalah cobaan dari Allah, karena Allah akan menguji hamba-Nya yang dicintai. Cintai apaan?".

Sepemahaman saya, arti dari kalimat ini jika diperjelas adalah, "Netizen, kalian jangan gitu dong. Waktu Ahok jadi Gubernur kalian limpahkan semua kesalahan ke dia. Apakah karena dia bukan bukan muslim yang beragama mayoritas di Indonesia? Apakah karena dia Cina? Sedangkan saat Pak Anies yang menjadi Gubernur, kita sibuk dengan dalih ini cobaan dari Allah, karena Allah menguji hamba yang dicintai. Maksudnya adalah kenapa kita tidak memperlakukan Pak Anies seperti halnya kita memperlakukan Gubernur sebelumnya? Kemudian kalimat “Cintai apaan?” ini bukan menuju pada Allah yang tidak mencintai kita, tapi menuju pada kita. Kita yang sebenarnya secara nggak sadar terus menyalahkan dan menyudutkan kaum minoritas.

Maaf, mungkin saya juga tidak sepenuhnya benar. Tapi saya masih ingin menggunakan hak saya untuk berpendapat. Saya sangat menyayangkan kalau kalian yang benar-benar beragama atau yang nggak tahu-menahu, nggak pernah nontonstand up comedy secara off air, tiba-tiba dengan mudah terpengaruh dan ikut-ikutan memprovokasi untuk saling membenci orang lain.

Well, Saya nggak kenal sama Ge Pamungkas. Dia bukan teman, saudara, keluarga atau  orang yang dekat dengan saya. Saya cuma suka banget nonton Stand Up Comedy, baik on airmaupun off air.

Jujur, saya risih banget baca twitter akhir-akhir ini. Timelinesaya tiba-tiba penuh dengan cuitan akun @uusbiasaaja. Waktu itu saya sempat mikir, "Lah ini kenapa lagi sih Uus?". Ternyata yang jadi tersangka kali ini adalah Ge, bukan Uus. Nah terus? Kok Uus lagi yang diserang? Kenapa orang yang pernah punya kasus kita sama-samakan derajatnya. Dengan teganya kita menghina dan mencaci mereka.

Apalagi di kolom komentar dari postingan orang yang kali ini dituduh bersalah alias akun @gepamungkas. Saya yang baca sampai ngeri sendiri. Benar-benar menyudutkan! Dengan tanpa perasaan bersalah mereka men-judge bahwa Ge adalah orang yang Dzalim.




Komentar netizen terhadap Ge.

Sedangkan kalau memang kita berpegang pada agama, saya yakin kok masing-masing agama yang kita anut mengajarkan untuk selalu memerangi kejahatan bukan dengan kejahatan, tapi dengan kebaikan. Is it?

Kesalahan terbesar kita adalah seringkali merasa paling benar diantara lainnya, kan? Padahal siapa yang berhak menilai kebaikan dan keburukan kita selain Allah? Siapa yang berhak mengatakan kita Dzalim atau bukan selain Allah? Sungguh netizen yang terhormat, tugas kita tidak lain dan tidak lebih adalah mengingatkan dengan cara yang baik agar kita selalu dalam kedamaian, bukan memecah-belahkan persatuan.



Salah satu komen netizen, sampai bawa-bawa orangtuanya Ge.

Saya mengutip juga dari salah satu video posting-an @arditerwandha bahwa "Akun provokatif akan merasa menang kalau kita terpecah-belah, marah-marah dan saling menjatuhkan. Karena sekarang sudah banyak orang yang sengaja dibayar hanya untuk provokasi, ya emang profesinya itu untuk memecah belah kita. Semoga kita bisa saling mengingatkan melalui lisan yang benar."

Mungkin kita sama-sama benar, atau bahkan sama-sama salahnya. Kenapa bisa demikian? Karena kasusnya adalah netizen menyalahkan Ge yang membawa nama agama sebagai lelucon, dan netizen mencaci maki dengan kata-kata yang begitu kasar untuk membalas perbuatan Ge. Bukannya mencaci maki juga nggak diajarkan di agama? Bukannya Islam adalah agama perdamaian?

Saya yakin betul, mereka yang merelakan uangnya untuk nonton Stand Up Show adalah mereka yang siap dengan segala lelucon yang dibawakan. Dan mereka yang kebetulan menonton, tidak sengaja menonton, atau menonton karena mendengar kasus ini adalah mereka yang tidak siap dengan lelucon yang dibawakan oleh para komika. Bahkan ada larangan untuk merekam pada saat Show berlangsung. Tujuannya ya agar tidak terjadi yang seperti ini.



Yang perlu kita lakukan adalah tidak menjadi masyarakat yang judgemental terhadap orang lain.
Dan mencoba menerima perbedaan. Tidak semua orang harus sesuai dengan standar kita kan?

Saya nggak bilang Ge Pamungkas benar dan mereka yang mencerca itu salah, sama sekali nggak begitu. Saya juga nggak memaksa netizen untuk memahami stand up comedy. Saya Cuma ingin meluruskan, kalau nggak suka ya jangan ditonton. Agar apa? Agar tidak terjadi perselisihan yang akhirnya saling menyudutkan. Nggak semua kasus bisa diselesaikan secara hukum ataupun agama. Kadang kita perlu menyelesaikannya secara kekeluargaan, mendahulukan kedamaian dengan saling memaafkan, bukan menitik beratkan pada kesalahan.

Netizen yang terhormat, saya paham banget kalian adalah orang-orang yang sangat cinta dengan agama kalian masing-masing. Saya juga sama. Tapi, ayolah kita bersama-sama coba untuk open mind.  Jangan menjadi orang yang mudah terpecah-belah. Katanya Indonesia memang beragam dan mencintai keberagamannya?

Jadi, Mari berdamai.

Komentar