RIVER TUBING DI SUMBER MARON - MALANG

Sumber Maron

Main air adalah hobi saya sejak kecil. Nggak tau kenapa, setiap kali lihat air rasanya nggak ada alasan buat nggak nyemplung. Terlalu segar buat dilewatkan! Apalagi buat penat yang udah di ujung jalan.

Hari terakhir KKN, saya dan teman-teman decide to go to Sumber Maron. Walaupun masih dalam keadaan tubuh bercacar air hari ke 6, saya tetap excited! What, cacar air? Yasshhhh, saya terkena virus varisela di hari-hari akhir KKN, saat program kerja sedang sangat padat. Jadi, buat kalian yang nanti bakal KKN atau ngelakuin apapun yang berbau kelelahan, jangan lupa tetap jaga makan dan minum vitamin ya.

Lanjuuuutttttt!! Kami berangkat dari posko sekitar pukul 2.30. Nggak perlu waktu lama, sekitar 10-15 menit kami tiba di lokasi dengan sangat selamat. Walaupun beberapa kali putar arah karena ada karnaval kemerdekaan.

Main air di Sumber Maron

Sumber Maron adalah wisata alam dari sumber mata air jernih yang terletak di kecamatan Pagelaran, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Disana, kita dapat memilih, apakah hanya berendam di sebuah kolam bersama dengan ikan-ikan yang lucu, atau berenang di kolam arus yang dilintasi pelaku river tubing, dan yang terakhir pastinya river tubing itu sendiri.

Harga tiket masuknya cukup terjangkau, hanya Rp. 3 ribu/orang. Saya dan teman-teman tentu memilih tubing. Untuk melakukan tubing, Sumber Maron menggunakan ban dalam truk yang cukup besar untuk memuat satu orang dewasa. Kita perlu menyewa ban tersebut seharga Rp. 5 ribu/orang untuk digunakan sepuasnya. Sebelum tubing, jangan lupa untuk memasukkan semua barang kita kedalam loker dengan biaya Rp. 5 ribu/loker. Saat kelaparan, beberapa warung kecil siap menolong cacing yang bernyanyi di dalam perut kita. Lupa membawa baju pun tetap aman karena disana menjual beberapa jenis pakaian untuk pengunjung.

Kami mengawalinya dengan berjalan sejauh kurang lebih satu kilometer dengan jalan sedikit naik. Setelah cukup lelah berjalan, akhirnya kami sampai di garis start river tubing. Saat kaki mulai dilangkahkan ke dalam sungai, saya merasakan arusnya yang cukup deras dan bebatuan licin yang tidak cocok untuk dipijak.

Huwaaaaa! Airnya dingiiinnnnn! Kami berusaha untuk menyatukan ban menjadi garis panjang dengan lebih dari 20 orang, tapi.......... gagal. Hehe! We try to enjoy every single time there. Maybe we do realize that we're not going to be together for less than 24 hours later.

Foto mirip anak alay jaman SMP.
But I do love it.

Sesekali kami mengarahkan ban ke arah sumber air terjun, bermain-main dan berfoto bersama disana. Airnya cukup segar, beberapa teman saya bahkan menggigil parah. Haha, lucu banget kalau ingat ekspresi mereka. Ada yang harus di ingat saat bermain tubing. What's that? Jaga keselamatan sandal! Tiga orang teman saya kehilangan sandalnya saat bermain tubing karena terkena arus yang deras di beberapa titik. Walaupun sudah coba untuk mencari, sayangnya nggak berhasil. Hehehe, kapok!

To be honest, Sumber Maron bukan tempat yang sangat spesial, bahkan bisa dibilang dibawah standard bagus. Tapi, inilah salah satu tempat yang cukup asik untuk dikunjungi di desa KKN. Dengan suasana yang masih kental pedesaannya, air yang segar dan orang-orang yang ramah. It's all ordinary, but you guys make it perfect!
Aahhhh syedih!

Setelah puas mengulang-ulang tubing hingga pukul 5 sore, kami memutuskan untuk segera kembali ke posko karena acara ramah tamah bersama warga desa akan segera dilaksanakan.

Thanks KKN, you make me understand how life should be live.

Komentar

  1. Malang selalu ngangeni, dalam setahun sudah beberapa kali ke Malang, berinteraksi dengan warganya, dan terus bikin kangen. Salah satu yang ngangeni adalah air dinginnya :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga tahun2 selanjutnya bisa ke malang lg ya mas wkwk

      Hapus

Posting Komentar